Panduan Lengkap Tentang Cacar Monyet: Gejala, Penularan, dan Pengobatan Terbaru 2024

 

Panduan Lengkap Tentang Cacar Monyet: Gejala, Penularan, dan Pengobatan Terbaru 2024


Panduan Lengkap Tentang Cacar Monyet: Gejala, Penularan, dan Pengobatan Terbaru 2024

Cacar monyet, atau monkeypox, adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus dari keluarga Orthopoxvirus. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 dan dikenal sebagai cacar monyet setelah wabah yang berasal dari monyet yang digunakan dalam penelitian. Meski awalnya terbatas pada beberapa wilayah di Afrika Tengah dan Barat, cacar monyet kini telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Artikel ini membahas secara mendetail mengenai cacar monyet, termasuk gejala, penularan, pengobatan, dan penanganan pertama, serta perkembangan terkini di Indonesia.


Apa Itu Cacar Monyet?

Cacar monyet adalah infeksi virus yang mirip dengan cacar tetapi lebih jarang terjadi. Virus monkeypox, penyebab cacar monyet, termasuk dalam keluarga Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus penyebab cacar dan cowpox. Meskipun penyakit ini dikenal sejak lama, kasus cacar monyet baru-baru ini mengalami lonjakan, terutama di luar Afrika, termasuk di Indonesia.


Perkembangan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Di Indonesia, kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan pada 20 Agustus 2022. Sejak saat itu, kasus terus dipantau dan dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hingga data terbaru, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah kasus cacar monyet di beberapa wilayah. Pada Oktober 2023, misalnya, jumlah kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia mencapai 14 kasus, dengan sebagian besar terjadi di Jakarta dan Jawa Barat.

Kasus Cacar Monyet di Indonesia menunjukkan bahwa penyakit ini mulai menjadi perhatian publik. Selain data kasus, penting untuk mengetahui cara penularan, gejala, dan pengobatan untuk mengelola risiko penyebaran.


Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet mirip dengan cacar air tetapi cenderung lebih ringan. Gejala ini biasanya muncul 5 hingga 21 hari setelah paparan virus. Berikut adalah beberapa gejala cacar monyet yang perlu diwaspadai:

  1. Periode Invasi:
    • Demam: Gejala awal yang umum terjadi.
    • Sakit Kepala: Nyeri di kepala, sering kali disertai dengan rasa tidak nyaman.
    • Nyeri Otot: Kelelahan dan nyeri pada otot-otot tubuh.
    • Nyeri Punggung: Ketidaknyamanan di bagian punggung.
    • Kelelahan dan Menggigil: Kelelahan umum dan menggigil pada tubuh.
    • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Terutama di area ketiak dan leher.
  2. Periode Erupsi Kulit:
    • Ruam: Biasanya muncul 1 hingga 3 hari setelah gejala awal.
    • Makula: Lesi datar yang berubah warna.
    • Papula: Lesi yang sedikit terangkat dari permukaan kulit.
    • Vesikel: Lesi dengan cairan bening di dalamnya.
    • Pustula: Lesi berisi cairan kuning.
    • Kering dan Mengelupas: Lesi akhirnya mengering dan mengelupas.


Ciri-Ciri Cacar Monyet

Ciri-ciri cacar monyet termasuk ruam yang muncul di wajah, tangan, kaki, dan area genital. Ruam ini dapat berkembang menjadi lesi dengan beberapa tahap, mulai dari makula hingga pustula. Gejala ini bisa berlangsung antara 2 hingga 4 minggu dan biasanya membaik dengan sendirinya.


Penularan Cacar Monyet

Penularan cacar monyet dapat terjadi melalui beberapa cara:

  • Kontak Langsung dengan Hewan Terinfeksi: Gigitan atau cakaran dari hewan pengerat seperti tikus dan monyet.
  • Kontak dengan Cairan Tubuh atau Luka: Melalui cairan tubuh atau luka dari pengidap manusia.
  • Paparan melalui Barang Pribadi: Penggunaan barang-barang pribadi seperti handuk yang terkontaminasi dapat menyebabkan penularan.

Penularan dari manusia ke manusia terjadi dalam kondisi tertentu dan memerlukan kontak erat dengan pengidap.


Bentuk Cacar Monyet dan Ciri-Ciri Infeksi

Bentuk cacar monyet meliputi ruam yang dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh. Ciri-ciri infeksi yang dapat diperhatikan termasuk:

  • Ruam yang Mirip dengan Cacar Air: Muncul di wajah, tangan, kaki, dan area genital.
  • Lesi Pustula: Lesi berisi cairan kuning yang berkembang dari lesi awal.


Pengobatan dan Obat Cacar Monyet

Saat ini, tidak ada obat khusus untuk menghilangkan cacar monyet. Pengobatan umumnya bersifat simtomatik dan bertujuan untuk meredakan gejala. Obat cacar monyet yang digunakan meliputi:

  • Antivirus: Untuk kasus berat atau kelompok yang berisiko tinggi, seperti anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Terapi Simtomatis: Mengatasi demam, nyeri otot, dan gejala lainnya.

 

Penanganan Pertama

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala cacar monyet, langkah-langkah penanganan pertama yang harus dilakukan meliputi:

  1. Isolasi: Hindari kontak langsung dengan orang lain untuk mencegah penyebaran.
  2. Konsultasi Medis: Segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.
  3. Hindari Manipulasi Lesi: Jangan memencet atau menggaruk lesi untuk mencegah penyebaran virus.
  4. Kebersihan Pribadi: Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, dan hindari berbagi barang pribadi.

 

Kesimpulan

Cacar monyet adalah penyakit yang kini menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia. Dengan memahami gejala cacar monyet, penularan, dan pengobatan, kita dapat lebih siap menghadapi risiko dan melakukan tindakan pencegahan yang efektif. Penting untuk tetap mengikuti perkembangan terkini dari sumber yang terpercaya dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Jika Anda mengalami ciri-ciri cacar monyet atau berisiko tinggi terkena infeksi, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengurangi dampak cacar monyet dan melindungi kesehatan masyarakat.

 

Sumber: https://www.halodoc.com/kesehatan/cacar-monyet